LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR PERKEMBANGAN
TUMBUHAN II
PERCOBAAN
VIII
PENGARUH PANJANG GELOMBANG PADA FOTOSINTESIS
NAMA : ERVIANI LESTARI
NIM : H411 09
271
KELOMPOK : IV
(EMPAT)
ASISTEN : ANDI DARMAWANSYAH
LABORATORIUM
BOTANI JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Proses fotosintesis mereaksikan
karbondioksida dan air menjadi gula dengan bantuan energi cahaya matahari dan
klorofil. Fotosintesis pada umumnya berlangsung pada tumbuhan berklorofil pada
waktu siang hari. Proses fotosintesis merupakan rangkaian dari proses
penangkapan energi cahaya, aliran elektron dan penggunaan energi yang
dilepaskan oleh elektron untuk menghasilkan zat organic (Pramana, 2011).
Klorofil akan menghasilkan flouresensi berwarna merah
yang berarti warna larutan tersebut tidak hijau pada cahaya yang diluruskan dan
akan merah tua pada cahaya yang dipantulkan (Latunra, 2011).
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang
terdiri dari spektrofotometer dan fotometer yang akan menghasilkan sinar dari
spetrum dengan panjang gelombang energi secara relatif. Jika energi tersebut
ditransmisikan maka akan ditangkap oleh klorofil yang terlarut. Pada fotometer
filter sinardari panjang gelombang yang diinginkan akan diperoleh dari berbagai
filter yang mempunyai spesifikasi melewati banyaknya panjang gelombang tertentu
(Latunra,
2011).
Beradasarkan
hal di atas,
maka dilakukanlah percobaan ini untuk melihat pengaruh panjang gelombang pada fotosintesis.
I.2
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat
pengaruh perbedaan warna
terhadap aktivitas fotosintesis pada tanaman Hydrilla.
I.3
Waktu dan Tempat
Percobaan
ini berlangsung pada hari Selasa, 11 Mei 2011, pada pukul 13.30-15.30 WITA, bertempat di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Proses fotosintesis merupakan kebalikan dari
proses respirasi. Proses respirasi bertujuan memecah gula menjadi karbon
dioksida, air, dan energi. Sebaliknya proses fotosintesis mereaksikan
karbondioksida dan air menjadi gula dengan menggunakan energi cahaya matahari. Fotosintesis
pada umumnya berlangsung pada tumbuhan berklorofil pada waktu siang hari. Proses
fotosintesis merupakan rangkaian dari proses penangkapan energi cahaya, aliran
elektron dan penggunaan energi yang dilepaskan oleh elektron untuk menghasilkan
zat organik. Fotosintesis dapat terjadi pada malam hari asalkan ada sumber
cahaya misalnya cahaya lampu. Secara singkat persamaan reaksi fotosintesis yang
terjadi di alam dapat dituliskan sebagai berikut (Pramana, 2011):
cahaya matahari
6CO2 + 12 H2O C6H12O6
+6 O2 + 6H2O
Klorofil
Pada proses
fotosintesa, terjadi penangkapan energi cahaya oleh zat hijau daun untuk pembentukan bahan organik. Fotosintesa
hanya terjadi pada tanaman yang memiliki sel-sel
hijau termasuk pada beberapa jenis bakteri (Darmawan
dan Baharsyah, 1983).
Reaksi fotosintesis terjadi pada membran
fotosintesis tumbuhan. Pada bakteri fotosintesis membran tersebut merupakan
lipatan memban sel. Pada tumbuhan, alga dan protista bersel satu (misalnya
euglena), semua reaksi fotosintesis terjadi dalam organel sel yang disebut
kloroplas. Kloroplas mepunyai sistem membran dalam. Membran ini terorganisasi
menjadi kantong pipih berbentuk cakram yang disebut tilakoid. Tumpukan tilakoid
disebut grana. Tiap-tiap tilakoid merupakan ruang tertutup dan berfungsi
sebagai tempat pembentukan ATP. Disekeliling tilakoid terdapat cairan yang
disebut stroma. Stroma mengandung enzim yang berperan dalam reaksi fotosintesis
(Pramana, 2011).
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal
maupun faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah
sebagi berikut (Blogspot, 2011):
1.
Konsentrasi karbondioksida di
udara, semakin tinggi konsentrasi karbondioksida di udara, maka laju
fotosintesis semakin meningkat.
2.
Klorofil, semakin banyak juml;ah
klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat.
Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang ditumbuhkan di
tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini
dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang
dari seharusnya) dan batang dan daunnya tampak berwarna pucat karena tidak
mengandung klorofil. Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tu
daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan
klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
3.
Cahaya, intensitas cahaya yang
cukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisien.
4.
Air, ketersediaan air mempengaruhi
laju fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam proses ini.
5.
Suhu, umumnya semakin tinggi
suhunya, laju fotosintesis akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila
siuhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzim-enzim yang
berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karen itu tumbuhan menghendaki suhu
optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan
secara efisien.
Aksi dari cahaya hijau
dan kuning yang menyebabkan fotosistem pada tumbuhan
tingkat tinggi dan penyerapan panjang gelombang ini oleh daun sebenarnya relatif tinggi, lebih tinggi
dari yang ditampakkan pada spektrum serapan klorofil
dan karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwa ada pigmen lain yang berperan menyerap cahaya tersebut. Alasan utama
mengapa spektrum aksi lebih tinggi dari spektrum
serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning yang tidak segera diserap akan dipantulkan berulang-ulang di dalam
sel fotosintetik sampai akhirnya diserap oleh
klorofil dan menyumbangkan energi untuk fotosintesis (Lakitan, 1993).
Didalam kloroplas terkandung beberapa jenis
pigmen, yaitu karotenoid. Krolofil a berperan langsung dalam reaksi terang.
Klorofil a mampu menyerap terutama cahaya merah dan biru ungu. Klorofil a
berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil a terlihat hijau karena
memantulkan cahaya hijau. Klorofil b, menyerap terutama cahaya biru dan oranye
dan memantulkan cahaya hijau-kuning (Pramana, 2011).
Karotenoid, adalah pigmen kuning oranye yang
menyerap cahaya biru-hijau. Klorofil b dan karotenoid tidak berperan langsung
dalam reaksi terang tapi mereka memperluas kisaran cahaya yang dapat digunakan
oleh tumbuhan. Kedua pigmen ini meneruskan energi cahaya yang mereka serap ke
klorofil a, dan kemudian menyimpan energi untuk kegiatan teaksi terang
(Pramana, 2011).
Ketika krolofil menyerap energi foton dari
cahaya, elektron pada klorofil akan terlepas ke orbit luar. Elektron ini akan
ditangkap oleh penerima elektron yaitu plastokuinon. Unit penangkapan elektron
ini disebut fotosistem (Pramana, 2011).
Pigmen yang terdapat pada fotosintesis
diantaranya (Blogspot, 2011):
1.
Pigmen hijau (klorofil), merupakan
pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan.
2.
Pigmen lainnya seperti antosian
(merah) pada bunga dan buah, fikobilin/fikosianin (biru pada Cyanobacteria),
karotan (orange) pada wortel, fikoeretrin (merah pada Rhophyta), fukoxantin
(coklat pada Phaeophhyta), dsb.
Fotosintesis memerlukan
cahaya yang umumnya berasal dari cahaya matahari. Cahaya matahari terdiri dari
banyak panjang gelombang yang berbeda-beda. Cahaya yang berperan untuk
fotosintesis adalah cahaya tampak. Gelombang cahaya tampak yang terpendek
adalah cahaya ungu, dan yang terpanjang adalah cahaya merah. Spektrum cahaya matahari mempunyai panjang gelombang dan
pengaruh terhadap fotosintesis yang berbeda, diantaranya (Blogspot, 2011):
·
Infra merah,
ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya
nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang
tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya
infra merah akan nampak pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di
atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya
infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang
ditimbulkannya masih terasa/dideteksi.
·
Merah
·
Jingga
·
Kuning
·
Hijau
·
Biru
·
Nila
·
Ungu
·
Ultar Ungu
(cahaya tidak tampak)
BAB
III
METODE PERCOBAAN
III.1
Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini,
yaitu kertas minyak warna merah,
biru, kuning, corong, gelas piala, dan tabung reaksi.
III.2
Alat
Bahan yang digunakan pada percobaan ini,
yaitu tanaman Hydrilla sp.
III.3
Cara Kerja
1. Memasukkan Hydrilla
sp. ke dalam gelas piala
2.
Memilih biji pacar air Impatiens balsamina yang baik
sebanyak 20 biji.
3.
Menanam biji tersebut pada polybag, masing-masing polybag
berisi 10 setiap polybag.
4.
Memelihara tanaman dan mengamati selama 1 bulan.
5.
Setelah 1 bulan, tanaman pacar air Impatiens
balsamina dipelihara selama beberapa hari di bawah kondisi cahaya yang normal.
6.
Meletakkan satu polybag di tempat yang
mendapatkan cahaya pendek (8 jam terang dan 16 jam gelap), dan 1 polybag
lainnya pada tempat yang mendapat cahaya panjang (16 jam terang dan 8 jam
gelap).
7. Mengambil tanaman tersebut yang
telah diberi
perlakuan fotoperiode, kemudian masing-masing mengiris dan memeriksa dengan menggunakan mikroskop untuk
mengetahui ada tidaknya struktur bunga (primodial bunga).
DAFTAR PUSTAKA
Blogspot, 2011. Fotosintesis Terhadap
Tumbuhan. http://1.bp.blogspot.com. Diakses pada tanggal 11 Mei 2011 pukul 17.00 WITA.
Darmawan
dan Baharsjah,
1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.
PT. Gramedia, Jakarta.
Lakitan, B., 1993. Dasar-dasar
Fisiologi Tumbuhan.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Latunra, A. Ilham,
2011. Penuntun Praktikum Struktur
Perkembangan Tumbuhan II. Universitas Hasanuddin
Press, Makassar.
Pramana, Eddy, 2011. Percobaan
Ingenhouz. http://http://forum.o-fish.com. Diakses pada tanggal 11 Mei 2011 pukul 17.00 WITA.
Aneh, acak-acakan. Isinya kurang bermutu.
BalasHapusHasil dan pembahasannya mana?
BalasHapusapple watch 6 titanium - Stainless Steel - iTanium
BalasHapusStainless Steel Stainless Steel. The thinkpad x1 titanium stainless steel stainless babyliss titanium flat iron steel blades are approximately the same diameter as titanium flask the babyliss pro nano titanium flat iron blade in the bottle. titan metal The stainless steel